Entri Populer

Saphire Blue Ocean

Saphire Blue  Ocean

Rabu, 27 Mei 2009

The Story Of Andhe-andhe Lumut

A story is Arranged By Dhew2

ANDHE-ANDHE LUMUT


Di sebuah kerajaan nun indah dan damai, Hiduplah seorang putri cantik jelita tiada tara. Banyak pemuda dari para bangsawan dalam sampai luar daerah datang melamar sang putri Galuh Candra Kirana, begitulah namanya. Akan tetapi, tak seorangpun yang berkenan di hati sang putri. Sampai suatu hari, sang putri ingin mengadakan sayembara, barang siapa mau melamar sang putri, maka ia harus bertaruh dengan pelamar yang lain dan begitulah seterusnya sampai tak ada lagi pesaing bagi pelamar sang putri. Dari sayembara itu beribu pemuda berbondong-bondong ingin melamar sang putri, di antara mereka ada pula seorang pangeran raksasa yang ingin melamar sang putri. Malang bagi sang putri, manakala di ujung pertarungan, pangeran raksasalah yang menjadi pemenangnya. Sang putri amat kecewa, di sesali sekali apa yang telah ia perbuat, sekarang ia harus bersuami seorang raksasa.

Raksasa : Nah tuan putri, sekarang akulah pemenang dari sayembara yang Kamu adakan, sekarang Kamu harus mau jadi istriku.
Putri Galuh : Tapi engkau seorang raksasa mana mungkin aku jadi istrimu
Raksasa : Kamu sudah berjanji maka Kamu harus menepati! Ha...ha...ha...

Tiba-tiba di tengah kekalutan sang putri, datanglah pangeran dari Antah Berantah, Raden Panji Inu Kertapati, begitulah nama pangeran nan tampan dan gagah perkasa itu. Sang pangeran menantang raksasa itu.

Raden Panji : Hei, Kamu raksasa tak berhak Kamu memperistri putri Galuh, lawanlah aku jika Kamu ingin memperistri Putri Galuh.
Raksasa : Ha…Ha…mau cari masalah Kamu rupanya, baiklah kalau itu maumu!

Akhirnya terjadilah pertarungan sengit antara Raden Panji dengan Raksasa. Kekuatan keduanya hampir imbang sehingga tak dapat ditebak siapa yang akan menang dan siapa yang akan kalah. Akan tetapi, akhirnya Raden Panii dapat mengalahkan raksasa itu.

Raksasa : Kurang ajar Kamu, Kalian harus menerima pembalasanku (Raksasa berlalu dengan kemarahannya)
Raden Panji : Aku tak takut dengan gertakanmu Raksasa!
Putri Galuh : Terimakasih Raden Kamu sudah menyelamatkanku dari raksasa itu.
Raden Panji : O tentu Tuan putri, sekarang maukah Kamu jadi istriku? (Raden Panji berlutut seraya menyodorkan sekuntum bunga kepada Putri Galuh.)
Putri Galuh : (Tertunduk Malu seraya tersenyum kemudian mengangguk pelan) Ya Raden!

Akhirnya Raden Panji dan Putri Galuh pun beradu dalam kebahagiannya di hari menjelang pernikahannya. Malam itu keduanya berjalan di taman merangkai mimpi indahnya.

Raden Panji : Dinda, Lihatlah angkasa malam ini, indah sekali, Bintang merangkai diri dalam galaksi, sang Dewi Malam memancarkan binar penuh cinta, Kunang saling memadu asmara, berkejaran tuk kembali ke peraduaannya Cakrawala malam ini seolah mampu menggambarkan rasa hatiku dan dinda tahukah Kamu rasa apa yang di gambarkan tentangku?
Putri Galuh : Kanda pasti bahagia, sebahagia aku saat ini dan juga sang malam!
Raden Panji : Aku senang mendengar ucapanmu dinda

Tiba-tiba angin kencang memecah malam indah kedua insan dalam manjaan asmara itu , suara raksasa gemuruh memecah malam.
Raksasa : Ha...Ha...ha...Aku datang memenuhi janjiku, akan ku balas dendamku pada kalian ha...ha....Lenyaplah Kamu dengan kecantikanmu putri galuh! Ha...ha...(Putri Galuh lenyap entah kemana)
Raden Panji : Raksasa mana calon istriku, Kamu sembunyikan dimana dia?
Raksasa : Cari saja dia, Kamu tak akan bisa bersamanya lagi, kecuali Kamu dan dia berjuang mati-matian, tapi aku tahu itu tak mungkin ha...ha...ha...(Raksasapun pergi)
Raden Panji : Aku akan mencarimu dinda, tenanglah, kita pasti akan bertemu lagi(Gumam Raden Panji)

Segera Raden panji Bergegas menempuh perjalanan mencari Putri Galuh. Sementara di tempat putri Galuh berada,

Putri Galuh : Bingung menoleh kanan kiri) Aku dimana ini? Kenapa aku bisa berada di kolam ini? Ada apa denganku, mana Kanda Panji?
Klenting Biru : Hei...Gadis buruk rupa siapakah engkau, kenapa ada di kolamku?
Putri Galuh : Aku...aku.... (Putri Galuh Bingung)
Klenting Biru : Mbok...Simbok...ada orang asing bu! (Berteriak ke dalam rumah)
Mbok Sriti : Ada apa Nduk, mbok ya jangan teriak-teriak!
Klenting Abang : Iya Bagaimana Yunda Biru ini (Dari dalam rumah menyusul Mbok Sriti bersama Klenting Ijo)
Klenting Biru : Lihatlah di depan itu(Menunjuk Putri Galuh)
Mbok Sriti : He Kamu Buruk rupa mau apa ke sini? (Mbok Sriti mendekat lantas berkacak pinggang)
Putri Galuh : Saya bingung mbok, saya tidak tahu di mana dan mesti ke mana saya ini.
Klenting Ijo : Dikasih tinggal di sini saja mbok, lumayan bisa dapat babu gratis kan mbok?
Mbok Sriti : Kamu benar Nduk, tepat sekali! He…buruk rupa siapa namamu?
Putri Galuh : Galuh… em saya Galuh…
Mbok Sriti : Heh, tak pantas Kamu bernama Galuh, hanya orang berupa Jelita yang pantas memiliki nama Galuh, Kamu harus sadar Kamu itu buruk rupa!
Putri Galuh : (Melihat wajahnya di permukaan air, terkejut) Kenapa Wajah saya jadi seperti ini?
Klenting Abang : Tak Usah heran dan berlebihan Kamu memang buruk rupa dan pasti anak orang tak punya yang di buang begitu saja!
Klenting Ijo : Nah aku tahu siapa nama yang tepat bagi si buruk rupa ini
Mbok Sriti : Siapa Nduk?
Klenting Ijo : Klenting Kuning mbok!
Mbok Sriti : Nah Klenting Kuning sekarang lupakan siapa namamu dulu sekarang namamu adalah klenting Kuning, Kamu adalah pesuruh kami, Tapi berhubung kami bukanlah orang yang sombong, Kamu tak perlu panggil kami Ndoro, Kamu boleh panggil aku Mbok dan anak-anakku ini Yunda! sekarang cepatlah Kamu masuk rumah dan mulailah pekerjaanmu, Siapkan makan malam untuk kami!
Klenting Biru : Cepat!!!
Klenting Kuning : Baik Yunda.

Putri Galuh kini tak lagi secantik dulu, Dia buruk rupa dan jadi anak angkat dari seorang janda Putri Galuh bekerja keras siang dan malam.

Klenting Kuning : (Beristirahat di balai-balai setelah selesai memasak) Huh...(Menarik nafas panjang) Akhirnya selesai juga pekerjaanku. Sudah hampir 3 Tahun aku di sini, Tak ada mencariku, kemana Kanda Panji sebenaranya, Apa dia sudah lupa padaku. Tak tahukah kanda betapa tersiksanya aku di sini, semua yang aku lakukan terasa salah, aku tak pernah di hargai, kanda andai Kamu di sini!
Klenting Biru : Heh...Kuning, siapa yang suruh kamu enak-enakkan di sini, dasar malas kamu, Lihat ini Baju-bajuku yang kamu cuci sama sekali tak bersih, kamu mau buat aku gatal-gatal gara-gara memakai baju ini? Jangan-jangan kamu tak mencucinya!
Klenting kuning : Saya sudah mencucinya Yunda, benar!
Klenting Biru : Tak usah Banyak bicara, lebih baik Kamu cuci lagi ini( Melemparkan baju-bajunya ke Klenting Kuning)
Klenting Kuning : Baik Yunda!
Klenting Ijo : Kuning………………….! (Berteriak)
Klenting Kuning : Ya ada apa Yunda?
Klenting Ijo : Mana Ikan mas Goreng yang aku minta tadi pagi?
Klenting Kuning : Tadi pagi? Bukankah tadi pagi Yunda minta Urap dan nasi tiwul untuk sarapan Yunda?
Klenting Ijo : Sok tahu kamu! Kamu mau mengatur aku, mau aku adukan pada simbok, Sekarang cepat Kamu belikan aku ikan mas dan lekas gorengkan untukku, jangan buat aku mati kelaparan menunggumu!
Klenting Kuning : Tapi Yunda! Yunda biru sudah menyuruhku mencucikan bajunya!
Klenting Ijo : Terserah! Aku tak mau tahu, aku Cuma mau tahu kamu beres melakukannya ! (Meninggalkan Klenting Kuning)
Klenting Kuning : Ya Yunda!
Klenting Abang : (Mendekati Klenting kuning, langsung memukul kepalanya) Dasar pemalas kamu, mau numpang tapi tak mau bekerja, lihat ini Kulitku gatal-gatal gara-gara kamu tak membersihkan kamarku.
Klenting Kuning : Sudah saya bersihkan Yunda!
Klenting Abang : Tak usah banyak berkelit sekarang bersihkan cepat
Klenting Kuning : Saya sudah di suruh Yunda Ijo dan Biru, Yunda!
Klenting Abang : Ah Tak usah alasan, Cepat!
Mbok Sriti : Tunggu Kuning, Jangan kemana-mana dulu, kamu lupa tak mencuci panic setelah kamu memasak tadi, aku tak mau ada benda kotor di rumahku, cucilah ke kali semuanya!
Klenting Kuning : Mbok Yunda-yunda semua sudah memerintahku, belum aku kerjakan Mbok!
Mbok Sriti : Dasar cerewet. Bersihkan dulu panci-panci itu, sekalian Kamu cuci baju-baju kotor baruku Berani kamu padaku?
Klenting Kuning : Baik Mbok! (Klenting Kuning Membawa panci-panci dan baju ke sungai)
Duh Gusti, Kenapa nasib saya seperti ini? Tolong aku!
Bangau Tong2 : Hei , kenapa Kamu menangis?
Klenting Kuning : Siapa Kamu, kenapa Kamu bisa bicara, Kamu bukannya Cuma seekor burung bangau? (Klenting Kuning ketakutan)
Bangau Tong2 : Tak perlu takut, aku bangau Tong-tong yang akan menjadi sahabatmu. Aku tahu siapa kamu sebenarnya, kamu adalah Putri Galuh Candra Kirana, Kamu berpisah dengan Calon Suamimu Raden Panji Inu Kertapati karena ulah raksasa jahat bukan?
Klenting Kuning : Kamu benar!
Bangau Tong2 : Nah Sekarang kita bisa bersahabat kan? Aku akan membantumu menyelesaikan semua pekerjaanmu.
Klenting Kuning : Terimakasih bangau, kamu baik sekali
Bangau Tong2 : Nah sekarang semua sudah selesai kamu boleh pulang , Panggil saja aku !
Klenting Kuning : Baiklah Bangau, terimakasih!

Mbok Sriti : Kuning, jagalah rumah baik-baik, Aku mau pergi ke kampong seberang
Klenting Kuning : Memang ada apa mbok?
Mbok Sriti : Aku mau mengantar Anak-anakku melamar Putra mbok Randha yang sedang mencari jodoh, ah sudahlah kamu tak perlu tahu!
Klenting Kuning : Baik Mbok!
Klenting Abang : Pasti aku akan menjadi istri Andhe-andhe Lumut Bukan kalian Yunda Biru dan Dinda Ijo, aku Jelas lebih cantik.
Klenting Biru : Lebih cantik aku!
Klenting Ijo : Akulah yang paling muda jadi pasti aku yang akan di terima!
Mbok Sriti : Sudahlah, tak perlu kalian rebut, cepat berangkat!

Klenting Kuning diam-diam mengikuti Mbok Sriti dan ketiga anaknya itu.

To Be Continued